Tips Berinteraksi dengan Disabilitas

  1. Tuna Netra
    1. Tepuk bahu atau punggung tangan : jika kali pertama bertemu dengan tunanetra, sebaiknya menepuk bahu atau punggung tangan tunanetra yang ingin diajak berbincang. Menurut dia, sentuhan di bahu atau punggung tangan perlu dilakukan sebelum memulai perbincangan. “Karena mereka tak tahu siapa yang ada di sekitar mereka. Kalau kita ngomong tanpa sentuhan, kan dia (tunanetra) tak tahu apakah sedang diajak berbincang, tunanetra memerlukan sentuhan agar tahu bahwa sapaan itu ditujukan ke mereka. Apalagi, jika komunikasi dilakukan di area terbuka yang banyak orang.
    2. Perkenalkan nama dan tanyakan bantuan : Setelah menepuk bahu atau punggung tangan tunanetra yang ingin diajak berbincang, kamu bisa langsung memperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, bisa langsung menanyakan perihal bantuan atau kebutuhan yang bisa dibantu. “Jangan merasa kita tahu apa yang bisa kita lakukan ke mereka. Lebih baik tanyakan dulu. Ketika kita bertanya, kita tahu apa yang bisa kita lakukan.
    3. Gandeng di lengan Tunanetra : dalam beberapa kondisi, seperti ingin menyeberang jalan, membutuhkan bantuan untuk dituntun. Bila ingin menggandeng tunanetra lebih baik pada bagian lengan. “Bukan dirangkul sehingga dia (tunanetra) bisa satu langkah berada di belakang kita.
    4. Panduan arah : Tips lainnya yang bisa diperhatikan adalah menggunakan kata pengganti arah, seperti kiri, kanan, depan, belakang, atas, dan bawah atau arah mata angin untuk menunjukkan arah kepada tunanetra. Hindari penggunaan kata “di sana” atau “di sini”.
    5. Pahami penolakan : Tak semua tunanetra butuh bantuan. Masyarakat perlu memahami penolakan bantuan yang dilakukan oleh tunanetra. “Akan sangat mungkin mereka tak mau dibantu dan itu tak apa-apa. Pada satu kondisi, mereka itu bisa sendiri dan itu tak apa-apa. Jangan merasa bahwa mereka menolak bantuan.
    6. Komunikasi : Pentingnya membangun komunikasi aktif dua arah dengan tunanetra. Tanyakan bantuan seperti apa yang bisa diberikan.
  2. Tuna Rungu
    Untuk berinteraksi dengan tunarungu, cari perhatian mereka dengan menyentuh bahu atau melambaikan tangan, posisikan diri Anda agar wajah terlihat jelas, bicara dengan jelas dan stabil tanpa berteriak, jaga kontak mata, gunakan ekspresi wajah, dan tawarkan untuk menuliskan atau menggambar jika komunikasi sulit. Penting untuk bertanya preferensi mereka dan jangan pernah menyerah jika mereka tidak langsung mengerti.
    1. Mempersiapkan Komunikasi
      • Pancing perhatiannya: Sentuh lembut bahu atau lengan mereka, atau lambaikan tangan untuk menarik perhatian sebelum berbicara. 
      • Cari tempat yang tenang: Pindah ke area yang sunyi atau kecilkan kebisingan latar belakang agar lebih mudah dipahami. 
      • Pastikan pencahayaan cukup: Wajah Anda harus terlihat jelas, sehingga hindari bayangan atau cahaya yang mengganggu mata mereka. 
      • Sejajarkan posisi wajah: Hadapkan wajah Anda langsung ke lawan bicara agar gerak bibir dan ekspresi Anda terlihat jelas. 
    2. Selama Berkomunikasi
      • Bicara dengan jelas dan stabil: Gunakan suara normal dan artikulasi yang jelas, hindari berteriak atau berbicara terlalu lambat yang bisa merusak pola bibir. 
      • Pertahankan kontak mata: Jangan mengalihkan pandangan saat berbicara karena penyandang tunarungu mengandalkan membaca bibir dan ekspresi wajah. 
      • Gunakan ekspresi dan gestur alami: Gunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk menyampaikan informasi dan memperjelas pesan Anda. 
      • Bergiliran berbicara: Jika ada lebih dari satu orang, bicaralah satu per satu dan hindari percakapan kelompok yang bisa sulit dipahami. 
      • Tawarkan bantuan tulisan atau gambar: Jika terjadi kesulitan memahami, jangan ragu untuk menuliskan kata-kata atau menggambar untuk membantu pemahaman. 
    3. Sikap dan Etika
      • Jangan menyerah: Jika lawan bicara tidak memahami, jangan frustrasi dan menyerah. 
      • Tanyakan preferensi: Selalu tanyakan cara komunikasi yang paling nyaman bagi mereka, apakah itu tulisan, bahasa isyarat, atau membaca bibir. 
      • Gunakan teknologi bantuan: Manfaatkan aplikasi atau perangkat penerjemah suara ke teks untuk membantu komunikasi.