Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry standard dummy text ever.
Presentations play role in market
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry standard dummy text ever.
The most popular page builder included
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry standard dummy text ever.
BISINDO
Bisindo adalah singkatan dari Bahasa Isyarat Indonesia, yaitu bahasa isyarat yang tumbuh secara alami dari komunitas Tuli di Indonesia dan digunakan sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berbeda dengan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) yang diadopsi pemerintah dan lebih mirip struktur bahasa Indonesia lisan, Bisindo memiliki struktur yang lebih bebas dan alami, kaya akan ekspresi wajah, dan memiliki keragaman di berbagai daerah di Indonesia.
Perbedaan Utama Bisindo dengan SIBI:
- Sumber dan Tujuan:
- Bisindo: Muncul secara alami dari komunitas Tuli, bersifat kultural, dan digunakan sebagai bahasa ibu.
- SIBI: Dibentuk oleh orang dengar dan diadopsi oleh pemerintah untuk digunakan di SLB, dengan tujuan mempermudah komunikasi antara Tuli dan orang yang tidak fasih Bisindo.
 
- Struktur dan Tata Bahasa:
- Bisindo: Struktur lebih bebas, alami, dan tidak selalu mengikuti tata bahasa Indonesia lisan.
- SIBI: Lebih mendekati struktur bahasa Indonesia lisan, memiliki awalan, akhiran, dan imbuhan.
 
- Penggunaan Tangan:
- Bisindo: Umumnya menggunakan dua tangan untuk mengisyaratkan abjad.
- SIBI: Menggunakan satu tangan saja untuk mengisyaratkan abjad.
 
- Ekspresi Wajah:
- Bisindo: Sangat mengandalkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh untuk menyampaikan makna.
- SIBI: Lebih menekankan pada gerakan tangan dan tidak terlalu bergantung pada ekspresi wajah.
 
- Penggunaan:
- Bisindo: Digunakan dalam komunitas Tuli untuk percakapan sehari-hari dan memiliki kekayaan nuansa budaya.
- SIBI: Lebih sering digunakan dalam situasi formal, pendidikan di SLB, dan untuk komunikasi dengan orang yang tidak memahami Bisindo.
 
Contoh penggunaan BISINDO dalam alphabet :

SIBI
SIBI adalah singkatan dari Sistem Isyarat Bahasa Indonesia, sebuah bahasa isyarat yang dikembangkan oleh orang dengar dengan mengadopsi Bahasa Isyarat Amerika (ASL) untuk menyesuaikan bahasa Indonesia lisan dalam bentuk isyarat. Sistem ini diakui oleh pemerintah dan digunakan secara resmi di SLB untuk mengajarkan komunikasi kepada anak-anak tunarungu, serta memfasilitasi interaksi antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum.
Karakteristik Utama SIBI:
- Struktur Bahasa: Mirip dengan tata bahasa lisan Indonesia, lengkap dengan awalan, akhiran, dan imbuhan.
- Penggunaan Tangan: Umumnya menggunakan satu tangan untuk mengisyaratkan huruf, angka, dan kata-kata.
- Tujuan: Dirancang untuk merepresentasikan bahasa Indonesia lisan, sehingga memudahkan komunikasi dalam konteks formal seperti pendidikan.
- Penggunaan: Digunakan sebagai bahasa resmi di lingkungan pendidikan dan untuk komunikasi dengan masyarakat luas yang tidak memahami bahasa isyarat lain.
Contoh penggunaan SIBI dalam alphabet :

Pengenalan Bahasa Disabilitas
Bahasa yang digunakan penyandang disabilitas di Indonesia antara lain adalah BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia), serta berbagai dialek bahasa isyarat lokal. Bahasa-bahasa ini merupakan alat komunikasi visual yang menggunakan gerakan tubuh, tangan, jari, bibir, dan ekspresi wajah untuk berkomunikasi, utamanya bagi penyandang tuna rungu dan tuna wicara.
Jenis-Jenis Bahasa Isyarat di Indonesia
- BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia): Bahasa isyarat yang berkembang secara alami dari komunitas dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa ini cenderung lebih fleksibel dan menggunakan kedua tangan.
- SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia): Dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan digunakan dalam pendidikan formal. SIBI mengikuti struktur tata bahasa Bahasa Indonesia dan umumnya menggunakan satu tangan.
Karakteristik Bahasa Isyarat
- Komunikasi Visual: Mengandalkan gerakan tubuh, seperti tangan, jari, bibir, dan raut wajah.
- Untuk Komunitas Tuli: Merupakan bahasa utama bagi penyandang disabilitas rungu (tuli) dan wicara (tuna wicara).
- Keragaman: Terdapat berbagai jenis bahasa isyarat di Indonesia, termasuk dialek seperti Bahasa Isyarat Jakarta dan Bahasa Isyarat Yogyakarta.
Pentingnya Mempelajari Bahasa Isyarat
- Akses Komunikasi: Memberikan akses komunikasi yang lebih baik bagi penyandang disabilitas rungu.
- Empati dan Kepedulian: Mempelajari dan memahami bahasa isyarat dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
- Inklusi: Membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif di mana komunikasi menjadi lebih terbuka dan dapat diakses oleh semua orang.
Namun pada umumnya bahasa yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan bahasa BISINDO yang mana lebih fleksibel digunakan untuk berkomunikasi.
Layanan Disabilitas
Sebagai Kampus yang Inklusif dan Ramah Disabilitas dengan ini UPA-TIK menerbitkan panduan kepada Civitas Akademika agar dapat memahami dan berkomunikasi dengan penyandang Disabilitas sehingga kesetaraan dapat diwujudkan pada Politeknik Negeri Batam.
- Panduan pengenalan bahasa yang digunakan untuk Disabilitas
- Apa Itu SIBI
- Apa Itu BISINDO
- Contoh Bahasa isyarat yang sering digunakan

 
		 
		